Home » » Biarkan Tuhan yang menentukannya

Biarkan Tuhan yang menentukannya

Di Bandara Polonia Medan, seorang lelaki setengah berlari dengan wajah sedih hampir menangis menuju Counter tiket untuk segera terbang ke Jkt melihat keluarganya yang meninggal dunia, dan baru mendapat kabar pagi ini.
Tiket habis, dan si lelaki terdiam lesu dengan wajah kecewa. Dia berputar berjalan kembali, dan tiba tiba ada seorang lelaki menyandang tas kecil di bahunya, menyapa dengan ramah dan menyodorkan tiket yang 2 jam ke depan akan segera berangkat. Tentu tiketnya dengan harga di atas harga umum mungkin 2 kali lipat, dan tawar menawar terjadi, tiket sudah berpindah tangan kepada si Lelaki. Dengan wajah berbinar, sambil mengucapkan terimakasih, si lelaki dan si calo berlalu. Dari sketsa ini awak cuma mengambil sisi baik nya saja, bayangkan kalau saja si lelaki bersedia dan sanggup membeli tiket seharga 10 juta rupiah, tapi tiket tidak ada dimana pun diperoleh, ......................... !!!! Permintaan dan penawaran membuat hukum nya sendiri. Hidup mengatur kehidupannya sendiri. Belum lagi cerita soal rejeki, dari keterlambatan menghasilkan rejeki, dari kesemrawutan menghasilkan rejeki, dari ketidak disiplinan menghasilkan rejeki, dari kelupaan kealpaan menghasilkan sesuatu yang bisa dibawa pulang untuk anak istri dan menyambung hidup, disana lah diantara nya kita mengais rejeki seperti juga pagi ini. Semakin nisbi antara benar dan salah dalam pergulatan mencari sesuatu yang bisa dibawa pulang.
Biarkan Tuhan memnentukan nya !!!!!!!!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog