Di Bandara Polonia Medan, seorang lelaki setengah berlari dengan wajah
sedih hampir menangis menuju Counter tiket untuk segera terbang ke Jkt
melihat keluarganya yang meninggal dunia, dan baru mendapat kabar pagi
ini.
Tiket habis, dan si lelaki terdiam lesu dengan wajah kecewa.
Dia berputar berjalan kembali, dan tiba tiba ada seorang lelaki
menyandang tas kecil di bahunya, menyapa dengan ramah dan menyodorkan
tiket yang 2 jam ke depan akan segera berangkat. Tentu tiketnya dengan
harga di atas harga umum mungkin 2 kali lipat, dan tawar menawar
terjadi, tiket sudah berpindah tangan kepada si Lelaki. Dengan wajah
berbinar, sambil mengucapkan terimakasih, si lelaki dan si calo berlalu.
Dari sketsa ini awak cuma mengambil sisi baik nya saja, bayangkan kalau
saja si lelaki bersedia dan sanggup membeli tiket seharga 10 juta
rupiah, tapi tiket tidak ada dimana pun diperoleh,
......................... !!!! Permintaan dan penawaran membuat hukum
nya sendiri. Hidup mengatur kehidupannya sendiri. Belum lagi cerita soal
rejeki, dari keterlambatan menghasilkan rejeki, dari kesemrawutan
menghasilkan rejeki, dari ketidak disiplinan menghasilkan rejeki, dari
kelupaan kealpaan menghasilkan sesuatu yang bisa dibawa pulang untuk
anak istri dan menyambung hidup, disana lah diantara nya kita mengais
rejeki seperti juga pagi ini. Semakin nisbi antara benar dan salah dalam
pergulatan mencari sesuatu yang bisa dibawa pulang.
Biarkan Tuhan memnentukan nya !!!!!!!!!!!!
Home »
» Biarkan Tuhan yang menentukannya
Biarkan Tuhan yang menentukannya
Posted by Unknown
Posted on 10.46
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar