Kerajaan Maja Pahit, hilang dari peredaran ketika Patih Gajah Mada meninggal.
Awak menyangka bahwa sebenarnya "pemain" nya adalah Gajah Mada, justru
bukan nya Hayam Wuruk. Itu artinya bahwa sama dengan di Thailand saat
ini, bahwa Raja adalah lambang Negara itu lah Hayam Wuruk, dan Taksin
dulu nya jadi Pendana Mentri itu lah Gajah Mada pada zaman
dahuluuuuuuuuu kala.
Hayam Wuruk salah besar tak mempersiapkan Gajah Mada Gajah Mada yang lain.
Hayam Wuruk justru takut tersaingi dengan
pengkaderan. Memang mengkader pekerjaan ngeri ngeri sedap, bisa bisa
terpelihara anak rimau, kecil disayang sudah besar menerkam tuan nya.
Itu kenapa menjadi satu alasan Negara Indonesia kekurangan kader pemimpin.
Kalau pun ada laboratorium mencetak pemimpin justru dari kancah partai politik.
Partai Politik yang mencetak kader dengan cara cara politik juga yang
lebih kental aroma like and dislike nya, dekat jauh, senang dan tak
senang, naik jatuh.
Seingat awak di zaman Pak Harto, banyak kader
pemimpin tapi kancahnya dari Lembah Tidar, AMN, berubah jadi AKABRI,
berubah lagi jadi AKMIL.
Yang paling fenomenal justru adalah sosok Harmoko, yang tak tau kita basic nya apa tiba tiba muncul dan cetar membahana.
Di zaman reformasi hanya menyisakan sebuah nama Pak Hatta Rajasa dan
pak JK pada zaman nya SBY yang eksis sampai saat ini, selebihnya tiba
tiba muncul lalu hilang.
Sampai pada saat semalam calon presiden
cuma 2 pasang, balon presiden hanya beberapa nama stok lama juga dari
era yang sudah sudah. Itu mengapa juga menjadi salah satu sebab pak
Jokowi memang pada pilpres.
Peristiwa ini menjadikan kita ingat
bahwa kita kekurangan stok kader pimpinan yang mampu mengembang tugas
dan tanggung jawab negara.
Fenomena berikutnya, muncul dari DKI
Jaya, calon pemimpin masa depan Indonesia yang kini sedang menempuh
"ujian berat"...................,
Nothing Too Lose aja lah, bila kau tak berharap maka kau tak akan kecewa...!!!!
Home »
» "Ujian Berat" Indonesia
"Ujian Berat" Indonesia
Posted by Unknown
Posted on 12.40
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar