Home » » Mengapa Allah Tidak ciptakan satu agama saja

Mengapa Allah Tidak ciptakan satu agama saja

Minggu, 26 Oktober 2014,
Bagda Jum,at semalam awak, emak dhifa dan dhifa berangkat lah ke kampong awak Pagurawan Kab.Batubara, dalam rangka berziarah ke pusaranya abah awak di sana. Karena kami cuma naik si roda 2 , maka awak mengambil route dari jalan belakang dimulai dari Tandem - Aksara- Tembung - Batang Kuis- Pantai Labu - Pantai Cermin - Sialang Buah sampai masuk Bedagai.
Jalan dalam "jalur pantai" ni asyik juga. Pemandangan sawah, alam pedesaan, teduh dengan cuma jalan agak rusak berlobang lah dibeberapa tempat.
Entah karena kami melewati pemukiman di Tanjung Beringin, Sialang Buah Sergai yang di dominasi oleh etnis Batak, yang tentu saja banyak terdapat gereja di kiri kanan jalan kampung itu. Yang kebetulan banyak lalu lalang orang yang pulang dari "Marminggu", Entah mengapa anak awak si Dhifa yang diapit emak nya ditengah tengah becakap lah dia " Yah, mengapa Allah menciptakan tidak satu agama aja",
Tekejut kali , tak pecaya awak mendengar cakap "budak" satu ini yang tahun ini baru lulus dari Madrasah Diniyah Nurul Fadillah P.Berandan, awak pelan kan kereta, awak minta dia mengulang kembali pertanyaan itu. Di ulang nya kembali pertanyaan itu tanpa sehuruf pun yang salah... !!!!. Emak nya ketawa mendengar pertanyaan kembali di ulang. Dengan pasti awak jawab " entah, ayah pun tak tau",
"Mau tau ayah jawab nya ???" kata dhifa lagi. Apa tu ??? kata awak.
"jawab nya yah supaya kita menghormati dan tak boleh mengejek..... !!!! " kata dhifa lagi dengan pasti. Mendengar itu awak kembali tekejut kejut, sambil bilang "sapa yang ngajari kau fa ???", " tadak awak sendiri yang bilang !!!!" katanya lagi.
"Anak Kecik" kelas 5 SD Balek umum, baru tamat sekolah mengaji sore di jln Imam Bonjol, sudah mampu memberi "kuliah" tolerasi beragama pada awak... !!! ampun.
Awak bersyukur anak awak intan payung buah hati karangan jantung awak tau soal agama, dan awak lebih bersyukur mana kala awak pastikan bahwa anak awak mampu "menghormati" agama orang lain, selain agama yang di yakini nya.
Paten kau Dhifa, ternyata kau "faham" diantara yang banyak "gagal faham".

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog